Lonceng Berbunyi :

Kata Alkitab / 22 November 2005

Kalangan Sendiri

Lonceng Berbunyi : "Berubahlah, Berubahlah!"

Admin Spiritual Official Writer
14202

Berdasarkan kepada kitab nabi Amos, Tuhan mengumumkan perubahan melalui nabi-nabiNya : "Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi." (Amos 3:7)

Dalam benak saya, kata-kata itu berbunyi nyaring seperti sebuah sebuah lonceng - "berubah", "berubah", "berubahlah". Hal itu terjadi pada 26 Desember 2002 saat saya tengah berada dalam doa yang khusuk ketika mengemudikan mobil ke tempat kerja saya. Pikiran dan doa saya mengalir bersama mengubah hidup saya ketika kata-kata itu mulai bergema. Kata yang berulang-ulang itu seperti bunyi sebuah bel. Dengan bergetar dan terngiang-ngiang terdengar berbunyi - "chan...ge". Katakan kata-kata itu pada diri anda sekarang dan biarlah kata-kata itu berbunyi.

Apakah arti keadaan ini? Mengapa suara dan simbolnya adalah lonceng? Apakah itu panggilan untuk berubah atau sebuah peringatan tentang perubahan?

Perubahan adalah sulit ketika dibebankan atau diajukan. Jika pada tahun 2003 Tuhan memanggil anda untuk mengalami perubahan secara pribadi dan untuk bertumbuh, bagaimana anda dapat bekerjasama dan apa yang anda lakukan untuk memudahkan perubahan kearah pertumbuhan yang positif?. Atau jika pada tahun 2003 Tuhan mengingatkan suatu perubahan yang akan dibebankan atas diri anda, bagaimana anda akan melakukan persiapan untuk hal itu?

Untuk jawaban pertanyaan itu, saya menyarankan beberapa agen perubahan atau bahan tambahan untuk proses perubahan yang dapat menolong membawa sesuatu yang positif dibanding hal-hal yang negatif, suatu penyesuaian diri. Saya ingin menyebutnya sebagai "Kekuatan Ps"

Nubuatan (Prophecy)

Secara alami nubuatan itu seringkali strategis, memberikan sasaran, tujuan, mengingatkan dan mengarahkan. Tuhan mengajukan perubahan melalui firmanNya. Saya percaya itu adalah kesan nubuatan (profetik) yang berbunyi dalam pikiran saya - "berubah", "berubah", "berubahlah". Saya percaya itu adalah Firman Tuhan dalam bentuk yang strategis dan mempunyai maksud bagi hidup saya. Itu adalah bisikan untuk mencari jawaban dari Tuhan untuk pertanyaan yang dimaksud.

Ada baik kekerasan dan juga kemerduan dalam bunyi lonceng. Ketika anak lonceng memukul lonceng atau bel, suara awalnya mungkin keras, mengkuatirkan atau bahkan mengganggu. Namun segera getaran lonceng menghaluskan suara itu. Seringkali ini adalah cara suatu nubuatan "bersuara". Nabi Tuhan seringkali datang dengan kata-kata yang menyengat yang keras, mengingatkan dan seringkali mengganggu, namun damai dan kasih dari Tuhan punya maksud ketika mengikuti beragam kemarahan. Tuhan berbicara melalui saya pada seorang jemaah dalam suatu ibadah pertama, bahwa jika mereka bersedia menerima Firman Tuhan, meski itu sakit, itu akan menyembuhkan". Nubuatan bergetar dan suaranya terngiang-ngiang sebagai panggilan Tuhan bagi suatu perubahan. Nubuatan menembus dengan menggunakan gaya suara "menyerang" dilunakkan dengan warna melodi yang mengikuti pukulan anak lonceng.

Suara lonceng keluar sebagai suatu panggilan. Itu mungkin digunakan untuk mengumumkan waktu untuk beribadah, seperti dalam kasus lonceng di gereja. Itu mungkin mengumumkan kehadiran seseorang, seperti halnya bel yang tergantung di depan pintu rumah. Itu mungkin mengumumkan peristiwa yang khusus, seperti ketika lonceng dalam komunitas masyarakat berbunyi ketika pangeran dan permaisurinya menikah.

Berdasarkan nabi Amos, Tuhan mengumumkan perubahan melalui nabi-nabiNya : "Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi." (Amos 3:7)

Amos memulai pasal tiga dengan memperingatkan generasinya untuk
"Mendengar firman Tuhan yang berbicara....",

Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan. Simon menjawab : "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Lukas 5:5)


Doa (Prayer)

Perubahan dialirkan melalui doa. Doa menawarkan persetujuan dengan firman Tuhan yang memudahkan perubahan dan memampukan perubahan. Bahkan Tuhan Yesus sendiri memiliki model hidup penuh doa. Apa yang kita doakan tidak hanya mengaktifkan Tuhan namun juga mengaktifkan diri kita sendiri.

Apa yang saya doakan dan tujuannya bukanlah hal-hal yang sepele namun hal yang signifikan dan satu prioritas yang saya letakkan dalam hidup saya. Jika saya berdoa bagi kebutuhan spiritual anak-anak maka saya akan fokus pada kebutuhan tersebut dan akan bersikap untuk bekerja terhadap tujuan-tujuan tersebut. Terkadang kita merasa bersalah karena tidak meletakkan kaki kita pada doa-doa kita, namun yang pasti, jika kita bahkan tidak berdoa tentang sesuatu, atau meletakkan lutut kita terhadap kebutuhan kita, maka peluang apa yang ada disana yang akan kita lakukan dalam rangka memudahkan jawaban bagi kebutuhan kita. Perubahan dapat datang melalui rangkaian doa.

Pola (Patterns)

Yang termasuk deretan pola adalah perilaku kita. Perubahan dihidupkan dan diikuti melalui pola perilaku. Kebanyakan dari kita menggumpal bersama dalam suatu pola-pola. Kita memiliki rutinitas pagi, rutinitas pekerjaan, rutinitas keluarga, bahkan rutinitas dalam ibadah dan saat teduh. Rangkaian perilaku ini mungkin perlu untuk diubah. Jika satu aspek dari rangkaian ini diubahkan, mungkin akan mengubahkan seluruh pola yang ada.

Orang yang berjuang dengan kebiasaan buruk seringkali akan mengidentifikasi "pencetus" perilaku atau kejadian. Jika saya merokok ketika saya mengemudi atau setelah saya makan, apa yang dapat saya lakukan untuk menghancurkan hubungan itu. Jika saya perlu berdoa lebih banyak atau mengubah perilaku saya, apa pola yang dapat saya jalin untuk menetapkan perubahan itu?.

Tujuan (Purpose)

Perubahan takkan berarti bila dipisahkan dari suatu tujuan. Tujuan memberikan arahan bagi suatu perubahan. Semakin dekat dihubungkan pada poin sebelumnya, nubuatan, tujuan diperlukan jika perubahan mengarah ke tujuan akhir. Banyak perubahan dicari namun kurang cukup bermakna untuk dilanjutkan. Suatu tingkah atau suatu trend, suatu mode atau suatu gerakan hati bukanlah tujuan akhir.

Kebanyakan permintaan masyarakat mengubah kita ke tipe ini. Badan yang langsing, cantik, dan kesuksesan adalah sesuatu yang sering terjadi tanpa tujuan yang nyata. Alkitab mengatakan bahwa latihan jasmani terbatas gunanya namun sesuatu yang rohani memiliki keuntungan kekal. Dengan pengejaran akan perubahan seharusnya menjadi pertanyaan, mengapa?. Kapan perubahan menjadi amat menentukan, seharusnyakah kita memberi hasil atau tidak menghasilkan, dapat juga dijawab dengan pertanyaan, mengapa?

Perspektif (Perspective)

Perubahan melewati satu perspektif - apakah saya melihat atau tidak melihat. Kita dapat mengubahnya melalui belajar, dengan mengubah cara pengertian kita. Sejalan dengan usia, saya menyadari bahwa saya ingin melihat sesuatu seperti mereka melihatnya dan bukan seperti apa yang mereka dapat lihat. Saya menemukan bahwa perspektif saya begitu kuat dan kemampuan untuk melihat dunia dengan cara berbeda lenyap.

Saya mengatakan pada seorang pendeta mentor saya bahwa saya mengagumi kemampuannya untuk menjadi seorang yang kreatif dan juga fleksibel pada usianya. Meski seiring waktu kemampuan untuk berubah akan semakin melambat, sebuah kunci untuk menjaga seseorang tetap muda adalah melalui berpikir. Anda dapat mengajar sebuah anjing tua sebuah trik yang baru.

Penempatan Posisi (Positioning)

Terkadang perubahan membutuhkan bantuan dari luar. Tempatkan diri anda untuk mempengaruhi dan kesempatan itu adalah penting. Membangun jaringan dengan orang-orang yang dapat menolong anda meraih tujuan, memotivasi dan mengajar anda tidak dapat dilewatkan. Anda adalah bagian dari komunitas dan pertumbuhan pribadi anda dapat ditambahkan pada komunitas tersebut.

Rasa Sakit (Pain)

Satu lagi kuasa untuk perubahan adalah rasa sakit. Pada akhirnya rasa sakit adalah agen perubahan yang efektif. Mungkin itu berhubungan dengan kejatuhan kealamian kita dimana kita tidak akan berubah ketika kita berada dalam keadaan yang nyaman. Namun dengan rasa sakit datang juga penerimaan dan pencarian suatu perubahan. Seseorang telah mengatakan bahwa kita berubah ketika kita belajar dengan cukup atau ketika kita mengalami rasa sakit yang cukup.

Sakit Terus Menerus (Persistence)

Saya mengerti dalam doa baru-baru ini bahwa penggabungan kata-kata berubah dengan bunyi lonceng yang mengandung arti aktifitas dalam bagian saya. Satu pihak diperlukan untuk membunyikan sebuah lonceng dan untuk membunyikannya secara berkala dan juga secara "religius" (dengan pola yang berulang-ulang). Saya mengingatkan diri saya sendiri untuk berubah dengan mendahulukan hal-hal berikut : doa, pola, tujuan, perspektif saya, dll. Setiap hari saya membunyikan lonceng itu - "perubahan". Bukan hanya satu hari, mungkin, namun mungkin dua atau tiga kali. Perubahan yang terus menerus.

Perubahan akan datang. Apakah anda telah siap untuk itu? Perubahan amat diperlukan. Apakah anda bersedia untuk membuatnya menjadi kenyataan? Nubuatan membunyikan lonceng perubahan. Itu adalah bagian dari panggilan mereka untuk dilakukan, untuk mengumumkan "suatu perubahan".

Sumber : Sumber: Michael Cooper - CBN
Halaman :
1

Ikuti Kami